Bayangkan satu peristiwa yang tidak dapat menahan air mata untuk jatuh berlinang, satu peristiwa bahagia dimana Anda dapat berkumpul dengan orang-orang yang begitu Anda cintai.
Hadirkan sosok seorang wanita yang rela berdesak-desakan ketika membelikan Anda pakaian ketika lebaran. Seorang wanita yang rela tidur semalaman karena menunggui Anda disaat Anda kecil. Seorang wanita yang rela menggadaikan nyawanya agar Anda tetap hidup ketika melahirkan Anda. Seorang wanita yang tidak pernah meminta balas budi sedikit pun dari segala kelelahan dan pengorbanannya. Seorang wanita yang mungkin sampai hari ini belum sempat Anda bahagiakan. Seorang wanita yang sangat berharap anda bisa menjadi bagian dari kebahigaan dalam hidupnya.
Hadirkan seorang wanita bernama Ibu yang selama ini mungkin sering kita tidak pedulikan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini sering kita abaikan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini sering kita remehkan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini tidak pernah kita hargai pengorbanannya. Hadirkan seorang ibu yang selama ini menginginkan kebahagiaan untuk Anda dalam desahan do’a-do’a malamnya. Dalam butiran-butiran air matanya dan dalam kesedihannya memikirkan kebahagiaan untuk diri Anda. Seorang wanita yang berharap Anda dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang dapat menyelematkan mereka di akhirat. Ketika tidak ada yang mampu menyelematkan kecuali anak yang sholeh dan sholehah.
Sekarang hadirkan seorang laki-laki yang selama ini telah berkorban banyak untuk Anda, seorang laki-laki yang bernama Ayah. Yang rela kerja keras siang dan malam hanya agar Anda bisa bersekolah, kuliah dan dapat pendidikan yang layak seperti teman-teman anda yang lain. Seorang laki-laki yang tidurnya tidak pernah nyenyak, karena memikirkan pakaian Anda yang sudah tidak layak pakai lagi. Dan memikirkan biaya sekolah yang harus dibayarnya besok pagi. Yang bekerja dengan ikhlas dan jujur karena tidak rela anaknya diberikan makanan yang haram walaupun sedikit.
Hadirkan sosok Ayah Anda yang selama ini yang mungkin Anda jarang dapat membantunya, meringankan pekerjaan-pekerjaannya. Yang selama ini mungkin Anda sering menuntut banyak diluar kemampuannya.
Apakah anda tidak ingin membuat mereka bahagia suatu saat nanti? Sebelum bendera kuning tertambat di jalan-jalan menuju rumah Anda? Sebelum memberikan hadiah pakaian untuk yang terakhir kalinya yaitu kain kafan. Sebelum kita mengecup kening dan tangannya untuk yang terakhir kali, sebelum kita menghantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Apakah anda tidak ingin membuat mereka tersenyum bahagia melihat Anda telah menjadi anak kebanggaannya dari anak-anak yang pernah dilahirkan dan dididiknya? Apakah anda tidak ingin satu saat nanti bisa menggendong ibu Anda dari Shofa ke Marwa, menghantarkan ayah Anda untuk mencium Batu Hajar Aswad bersama-sama? Dan meminumkan air zam-zam langsung dari sumbernya, mungkin itu impian dan harapan besar mereka kepada diri Anda. Dan mereka ingin Anda pun menjadi amal jariah bagi mereka. Apakah Anda tidak ingin menyelamatkan mereka nanti di akhirat?
Jadilah yang terbaik hari ini. Belajar terus jangan pernah menyerah, berjuanglah untuk harapan besar orang-orang yang mencintai Anda. Jadilah bukti jangan menunggu bukti, kalau tidak oleh kita maka siapa lagi. Jika tidak sekarang ini kapan lagi. Dan jika tidak disini dimana lagi. Lakukan yang terbaik!
*diambil dari buku saku motivasi karangan Mas Arif Dahsyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar