Kamis, 07 Juni 2012
Sejarah Becak
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia “kereta kuda”) adalah suatu moda
transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di
sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan
seorang pengemudi.
Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
*
Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di
Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis,
yaitu:
1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.
Pro dan kontra
Becak
merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan
polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak
menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata
bagi turis-turis mancanegara.
Meskipun begitu, kehadiran becak di
perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban
dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang
menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya
yang kurang modern.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara
resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di
Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain
kala itu ialah bahwa becak adalah “eksploitasi manusia atas manusia”.
Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil.
Selain di Indonesia,
becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah
alat transportasi wisata saja.
Modernisasi becak
Untuk
meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak
bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi
percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga
bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis
serta pengemudinya berada didepan ruang penumpang.
Sejarah Pemantik/Mancis/Korek Gas
Pemantik/Mancis/korek gas ditemukan tahun 1816. Yang pertama lebih ringan disebut "Lampu Dobereiner's" (dinamakan setelah penciptanya, Johann Wolfgang Dobereiner). Tapi ia lebih ringan tidak menggunakan butana atau minyak sebagai bahan bakar, digunakan hidrogen. Perbedaan lain adalah bahwa ini korek api digunakan platinum sebagai katalis (digunakan untuk memulai perubahan kimia dari bahan bakar untuk api) daripada batu api, atau piezoelectric percikan.
perokok umum banyak digunakan cocok sampai batu api Pemantik/Mancis/korek gas menjadi lebih populer. Pada tahun 1908, batu api korek api cukup halus dan cukup kecil untuk muat di dalam saku. batu api khusus dibuat khusus untuk korek api masuk ke produksi massal saat ini. Jelas, batu api adalah sebagian kecil dari biaya platinum. Menggunakan platinum sebagai katalis memudar keluar dan flint mengambil tempatnya. Ini menyalakan kayu bakar yang akan menyalakan api yang memicu munculnya lebih ringan.
Pengembangan Pemantik/Mancis/korek gas dipercepat selama Perang Dunia I.
Pada 1920-an, korek api masih sedikit dari mewah bagi perokok. Ini akan menjadi kemunduran berat bagi rata-rata pekerja kerah biru yang merokok. Tapi ketika tahun 1930-an datang, seorang pria bernama George G. Blaisdell melihat sebuah Austria lebih ringan canggung yang memiliki ruang untuk perbaikan dan bertindak di atasnya.
Dia meningkatkan ergonomi kasus ringan, jadi itu tidak canggung untuk terus. Kemudian ia merancang sebuah kap berlubang untuk sumbu, yang terus tahan angin api ringan itu! Selain itu, ia memodifikasi ruang bahan bakar menjadi lebih efisien, dan menambahkan tutup flip-top berengsel. Dan voila! Zippo memasuki dunia Pemantik/Mancis/korek gas.
Setelah munculnya Zippo, perusahaan ringan lainnya mulai bermunculan. Semua kompetisi menyebabkan harga turun drastis. Korek api kemudian menjadi hal baru panas dan sangat tertagih. Ronson membuat mereka lebih ringan otomatis pertama pada akhir tahun 1920, tetapi tidak mendapatkan popularitas, sampai munculnya Zippo. Dunhill menjadi lebih agresif dalam produksi korek api mereka. St Dupont Pemantik/Mancis/korek gas ditambahkan ke baris produk-produk. Juga, Colibri mulai membuat Pemantik/Mancis/korek gas pertama mereka otomatis.
Bahan bakar yang digunakan di sebagian besar Pemantik/Mancis/korek gas pada 1930-an adalah nafta, cairan berminyak yang berasal dari minyak bumi. Pada 1930-40-an, sebuah inovasi tanah-melanggar ke ringan muncul. Sulit untuk mengatakan siapa dikandung dari ide, tapi korek api Ronson mulai memproduksi secara massal memproduksi yang digunakan butana sebagai bahan bakar, bukan nafta.
Suatu teknologi yang juga mulai berkembang cepat setelah Perang Dunia pertama - piezoelektrik. Seperti lebih ringan, piezoelektrik ditemukan pada awal 1800-an, namun potensi penuh itu hanya pertama kali menyadari pada tahun 1917, oleh ilmuwan Perancis. Ronson digunakan efek piezoelectric yang sama digunakan dalam mesin ini, untuk membuat sebuah alat penyala untuk Pemantik/Mancis/korek gas yang mengubah energi menjadi percikan listrik.
Sejak akhir 1950-an, ketika piezoelectric percikan diperkenalkan, korek api telah digunakan oleh hampir semua perokok. Sekarang, ada produsen ringan lebih dari sebelumnya. Ada juga banyak jenis api yang berbeda. Selain dari api alami, sekarang ada Pemantik/Mancis/korek gas yang menghasilkan api obor dan jet dan bahkan multi-api.
perokok Hari ini mungkin memilih jenis api yang berbeda sebagai masalah preferensi atau karena apa yang mereka merokok (pipa atau cerutu). Cigar perokok biasanya menggunakan korek api senter dan pipa perokok mungkin akan lebih memilih api alami lebih ringan.
sumber: http://www.articlesbase.com/education-articles/the-history-of-the-cigar-lighter-893973.html
Sejarah Listrik
Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani
yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila
digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik.
Kemudian setelah bertahun - tahun semenjak ide Thales dikemukakan, baru
kemudian muncul lagi penapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai
listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert,
Joseph priestley, Charles De Coulomb, AmpereMichael Farraday, Oersted,
dll.
informasi tentang sejarah penemu
listrik ini disajikan dalam bentu panel dan didukung dengan perangkat
audio visual yang menyajikan tiruan dari percobaan - percobaan yang
pernah dilakukan oleh para ilmuan.
Ben Franklin
Banyak orang berpikir Benyamin Franklin menemukan listrik terkenal dengan layang-layang percobaan pada 1752, namun
listrik tidak ditemukan sekaligus. Pada awalnya, listrik dikaitkan dengan cahaya.
Orang ingin yang murah dan aman cara untuk cahaya rumah mereka, dan para ilmuwan berpikir listrik mungkin jalan.
Baterai
Belajar bagaimana memproduksi dan menggunakan listrik tidak mudah. Untuk waktu yang lama ada
ada
sumber diandalkan listrik untuk percobaan. Akhirnya, pada tahun 1800,
Alessandro Volta, seorang ilmuwan Italia, membuat penemuan besar. dia
basah kuyup
kertas dalam air garam, seng dan tembaga ditempatkan di
sisi berlawanan dari kertas, dan mengamati reaksi kimia menghasilkan
arus listrik. Volta telah
menciptakan sel listrik pertama. Dengan
menghubungkan banyak dari sel-sel ini bersama-sama, Volta mampu "string
saat ini" dan membuat baterai. Hal ini untuk menghormati Volta bahwa
kita mengukur daya baterai dalam volt. Akhirnya, sumber yang aman dan
dapat diandalkan listrik tersedia, sehingga mudah bagi para ilmuwan
untuk mempelajari listrik.
Seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, adalah orang pertama yang menyadari bahwa
arus listrik dapat dihasilkan dengan melewatkan magnet melalui
kawat tembaga. Itu adalah penemuan yang menakjubkan. Hampir semua listrik
kita gunakan saat ini dibuat dengan magnet dan kumparan dari kawat tembaga di raksasa
pembangkit listrik.
Kedua generator listrik dan motor listrik didasarkan pada ini
prinsip. Sebuah generator mengubah energi gerak menjadi listrik. Sebuah
Motor mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Thomas Edison
n 1879, Thomas Edison
berfokus pada menciptakan suatu
Cahaya lampu, yang
akan bertahan lama sebelum
terbakar. Masalahnya adalah
menemukan bahan yang kuat untuk
filamen, kawat kecil
di dalam bohlam yang melakukan
listrik. Akhirnya, Edison digunakan
biasa kapas benang yang
telah direndam dalam karbon.
Filamen ini tidak terbakar sama
semua itu menjadi pijar;
yaitu, ia bersinar.
Tantangan berikutnya adalah mengembangkan sistem listrik yang dapat
menyediakan orang dengan sumber praktis energi untuk daya ini baru
lampu. Edison ingin cara untuk membuat listrik praktis dan
murah. Dia dirancang dan dibangun pembangkit listrik pertama yang
mampu menghasilkan listrik dan membawanya ke rumah-rumah penduduk.
Edison Pearl Street Power Station dimulai generator yang pada
September 4, 1882, di New York City. Sekitar 85 pelanggan di bawah
Manhattan menerima daya yang cukup untuk menyalakan lampu 5.000. nya
pelanggan membayar banyak untuk listrik mereka, meskipun. Dolar di hari ini,
listrik biaya $ 5,00 per kilowatt-jam! Saat ini, biaya listrik
sekitar 12 sen per kilowatt-jam untuk pelanggan perumahan, dan
sekitar 7 sen per kilowatt-jam untuk industri.
AC/DC
Titik balik dari usia listrik datang beberapa tahun kemudian dengan
perkembangan AC (alternating current) sistem tenaga. dengan
arus bolak-balik, pembangkit listrik bisa mengangkut banyak listrik
jauh dari sebelumnya. Pada tahun 1895, George Westinghouse membuka pertama
pembangkit listrik utama di Niagara Falls menggunakan alternating current. sementara
Edison DC (arus searah) tanaman hanya dapat mengangkut listrik
dalam satu mil persegi nya Pearl Street Power Station, Niagara
Tanaman jatuh mampu mengangkut listrik lebih dari 200 mil!
Listrik tidak memiliki awal yang mudah. Banyak orang
senang dengan semua penemuan baru, tetapi beberapa orang takut
listrik dan waspada membawa ke rumah mereka. banyak sosial
kritikus hari melihat listrik sebagai mengakhiri cara, sederhana kurang sibuk
kehidupan. Penyair berkomentar bahwa lampu listrik kurang romantis daripada
lampu gas. Mungkin mereka benar, tetapi usia listrik baru bisa
tidak redup.
Pada tahun 1920, hanya dua persen dari energi di AS digunakan untuk membuat
listrik. Hari ini, sekitar 41 persen dari seluruh energi yang digunakan untuk membuat
listrik. Seperti kami menggunakan teknologi tumbuh, angka itu akan terus
meningkat.
Sejarah Uang
Uang yang kita kenal sekarang
ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya,
masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha
memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia
lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari
buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya
itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan
selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang
diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh
kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki
dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem
barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada
akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.
Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya
serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu
sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama
nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah
benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda-benda
yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis
dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer
sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar
maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut
masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai
salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Meskipun
alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan
alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit
dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan
benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam.
Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi
sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah
tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang
dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas
dan perak. Uang logam emas
dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya,
nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai
yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang
berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak
tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam
bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat
terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas
Mula-mula uang kertas
yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai
alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas
yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas
atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat
pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut
sebagai alat tukar.
Sejarah uang sejak ribuan tahun. Pengetahuan tentang pengumpulan mata uang adalah studi ilmiah uang dan sejarahnya dalam segala bentuknya.
Banyak
artikel telah digunakan sebagai uang komoditas seperti logam mulia
alami langka, cowrie, barley, mutiara, dll, serta banyak hal lainnya
yang dipandang sebagai memiliki nilai.
uang Modern (dan uang lama)
pada dasarnya adalah tanda - abstraksi dengan kata lain, sebuah. Kertas
mata uang mungkin merupakan jenis yang paling umum saat ini uang fisik.
Namun, benda-benda emas dan perak memiliki sifat penting banyak uang.
Non-moneter tukar: barter dan hadiah
Berlawanan
dengan konsepsi populer, tidak ada bukti dari masyarakat atau ekonomi
yang bergantung terutama pada barter. Sebaliknya, masyarakat non-moneter
dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi hadiah.
Ketika barter benar-benar terjadi, itu umumnya antara dua orang asing,
atau musuh yang potensial.
Dengan barter, seseorang dengan objek
material nilai, sebagai ukuran butiran, langsung bisa pertukaran objek
untuk objek lain dianggap memiliki nilai yang sama, seperti binatang
kecil, pot tanah liat atau alat. Kemampuan untuk melakukan transaksi
sangat terbatas karena bergantung pada beberapa kebetulan inginkan.
Penjual foodgrains harus mencari pembeli yang ingin membeli gandum dan
juga bisa menawarkan sesuatu sebagai imbalan, penjual ingin membeli.
Tidak ada media pertukaran umum di mana penjual dan pembeli dapat
mengubah barang-barang yang bisa diperdagangkan mereka. Tidak ada
standar yang dapat diterapkan untuk mengukur nilai relatif dari berbagai
barang dan jasa.
Dalam perekonomian hadiah, barang dan jasa yang
berguna secara teratur diberikan tanpa persetujuan eksplisit untuk
hadiah atau masa depan (yaitu tidak ada formal pound pro quo). Idealnya,
simultan atau rutin memberikan berfungsi untuk mengedarkan dan
mendistribusikan barang-barang berharga dalam masyarakat.
Ada
beberapa teori tentang ekonomi sosial hadiah. Beberapa melihat sumbangan
sebagai bentuk altruisme timbal balik. Interpretasi lain adalah bahwa
status sosial diberikan sebagai imbalan untuk "hadiah". Perhatikan,
misalnya, pembagian makanan di beberapa masyarakat pemburu-pengumpul,
dimana berbagi makanan adalah suatu perlindungan terhadap kegagalan
mencari makan sehari-hari setiap individu. Kebiasaan ini mungkin
mencerminkan altruisme, dapat menjadi bentuk asuransi informal, atau
dapat membawa dengan itu status sosial atau keuntungan lainnya.
Munculnya uang
peradaban
Mesopotamia mengembangkan ekonomi yang didasarkan pada komoditas uang
skala besar. Orang Babel dan negara-negara tetangga mereka kota kemudian
mengembangkan sistem pertama ekonomi daripada yang kita pikirkan saat
ini dalam hal aturan tentang utang, hukum kontrak dan kode hukum yang
berkaitan dengan praktek-praktek komersial dan milik pribadi . Uang itu
bukan hanya penampilan, itu adalah sebuah kebutuhan.
Kode Kode
Hammurabi UU ca terbaik diawetkan kuno, telah dibuat. 1760 SM (kronologi
tengah) di Babel kuno. Hal ini diadopsi oleh raja Babel keenam,
Hammurabi. Sebelumnya koleksi hukum termasuk Kode Ur-Nammu, raja Ur (ca.
2050 SM), Kode Eshnunna (ca. 1930 SM) dan Kode Lipit-Ishtar dari Isin
(sekitar 1870 sebelum JC). Kode-kode hukum formal peranan uang dalam
masyarakat sipil. Mereka memperbaiki jumlah bunga atas utang ... denda
untuk 'malpraktik' ... dan kompensasi moneter untuk pelanggaran hukum
formal.
The Shekel referensi untuk sebuah unit kuno berat dan
mata uang. Penggunaan pertama istilah ini berasal dari Mesopotamia
sekitar 3000 SM. dan kembali ke massa jenis jelai yang nilai-nilai lain
yang terkait dalam metrik tembaga dll seperti perak, jelai perunggu, /
syikal pada awalnya kedua unit dan satu unit mata uang berat, karena
pound sterling awalnya unit denominasi massa satu pon perak.
Dengan tidak adanya alat tukar, masyarakat non-moneter dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi hadiah.
komoditas uang
Barter
memiliki beberapa masalah, termasuk bahwa itu memerlukan suatu
"kebetulan inginkan." Misalnya, jika seorang petani gandum membutuhkan
apa petani menghasilkan buah-buahan, pertukaran langsung adalah mustahil
untuk buah musiman akan merusak sebelum panen. Salah satu solusinya
adalah untuk perdagangan buah dari gandum secara tidak langsung oleh
komoditas, ketiga "menengah",: buah dipertukarkan untuk produk setengah
jadi ketika buah matang. Jika ini komoditas menengah tidak menuntut
binasa dan dapat diandalkan sepanjang tahun (misalnya tembaga, emas,
atau anggur), maka dapat ditukar dengan gandum setelah panen. Fungsi
dari komoditas menengah sebagai penyimpan nilai dapat dibakukan dalam
uang komoditas umum, mengurangi kebetulan ingin masalah. Dengan
mengatasi keterbatasan barter sederhana, uang komoditi membuat pasar di
semua lain yang lebih likuid.
Banyak kebudayaan di seluruh dunia
kemudian mengembangkan penggunaan uang komoditas. Kuno China dan Afrika
yang digunakan cowrie. Perdagangan dalam sistem feodal Jepang didirikan
pada koku - unit beras per tahun. syikal ini adalah unit kuno berat dan
mata uang. Penggunaan pertama istilah ini berasal dari Mesopotamia
sekitar 3000 SM dan disebut berat tertentu jelai, nilai-nilai lain dalam
metrik tembaga dll seperti perak, jelai perunggu, / syikal berada di
awalnya kedua unit mata uang dan satuan berat.
Dimana perdagangan
umum, sistem barter biasanya memimpin cukup cepat untuk beberapa produk
utama disebabkan kebajikan uang . Di koloni Inggris awal New South
Wales, rum muncul cukup segera setelah penyelesaian bahwa produk-produk
pasar uang paling banyak. Ketika suatu negara merupakan mata uang tanpa
sering mengadopsi mata uang asing. Dalam penjara di mana uang
konvensional dilarang, sangat umum untuk rokok untuk mengambil kualitas
moneter, dan sepanjang sejarah, emas telah membuat fungsi moneter tidak
resmi.
standar mata uang
Secara historis, logam, jika ada,
umumnya telah menguntungkan untuk digunakan sebagai uang-proto pada
produk seperti sapi, cowrie, atau garam, karena mereka berdua tahan
lama, portabel, dan mudah dibagi. Penggunaan emas sebagai proto-uang
telah ditelusuri kembali ke milenium keempat SM ketika orang Mesir
digunakan emas batangan dengan berat didefinisikan sebagai alat tukar,
seperti yang telah dilakukan sebelumnya di Mesopotamia dengan bar perak.
Penguasa pertama yang telah resmi didirikan standar untuk bobot dan
uang Pheidon . Koin pertama
dicap (ditandai dengan otoritas dalam bentuk gambar atau kata-kata)
dapat dilihat di Perpustakaan Nasional di Paris. Ini adalah stater dari
elektrum sepotong kura-kura, ditemukan di pulau Aegina. Ini bagian yang
luar biasa tanggal sekitar 700 SM . koin elektrum juga diperkenalkan sekitar 650 SM di Lydia.
Koin
telah banyak diadopsi di seluruh Ionia dan Yunani daratan selama abad
ke-6 SM, akhirnya menimbulkan SM Kekaisaran Athena pada abad ke-5,
dominasi daerah melalui ekspor mereka keping perak, ditambang di selatan
Attica dan Thorikos Laurion. Sebuah penemuan utama dari perak di vena
Laurion di 483 SM menyebabkan ekspansi besar militer armada Athena.
bersaing standar koin pada waktu itu dikelola oleh Phocaea Mytilene dan bagian penggunaan elektrum; Aegina digunakan perak.
Ini adalah penemuan batu ujian yang membuka jalan bagi mata uang berbasis komoditas dan koin
logam. logam lunak dapat diuji untuk kemurnian batu ujian, untuk cepat
menghitung total kandungan logam menjadi satu. Emas adalah logam lunak,
yang juga sulit untuk menemukan, padat, dan storable. Akibatnya, emas
moneter menyebar sangat cepat dari Asia Kecil, di mana ia mendapat
dipakai secara luas di seluruh dunia.
Menggunakan sistem tersebut
masih diperlukan beberapa langkah dan perhitungan matematis. Batu ujian
untuk memperkirakan jumlah emas di suatu paduan, yang kemudian dikalikan
dengan berat menemukan jumlah emas dalam satu potong. Untuk
memfasilitasi proses ini, konsep mata uang standar diperkenalkan. Kamar
telah dipra-ditimbang dan pra-paduan, selama produsen itu menyadari asal
koin, tidak menggunakan batu ujian diwajibkan. Koin
yang dicetak oleh pemerintah secara umum dalam proses hati-hati
dilindungi, dan kemudian dicap dengan lambang yang dijamin berat dan
nilai logam. Namun itu sangat umum bagi pemerintah untuk berpendapat
bahwa nilai dana tersebut adalah lambang, dan dengan demikian semakin
mengurangi nilai mata uang dengan menurunkan kandungan logam mulia.
Meskipun emas dan perak telah umum digunakan untuk koin, logam lain dapat digunakan. Sebagai contoh, Sparta kuno koin
dilebur dari besi untuk mencegah warga dari terlibat dalam perdagangan
luar negeri. Pada awal abad ketujuh belas Swedia tidak memiliki logam
yang lebih mulia dan jika "piring uang" produk, yang lembaran besar dari
tembaga sekitar 50 cm atau lebih panjang dan lebar, tepat cap dengan
indikasi nilai.
bagian dari logam mulia memiliki keuntungan menghasilkan nilai dalam koin
sendiri - di sisi lain, mereka diinduksi manipulasi: pemotongan bagian
dalam upaya untuk mendapatkan dan mendaur ulang logam mulia. Sebuah
masalah besar adalah co-eksistensi simultan emas, perak dan koin tembaga di Eropa. Inggris dan Spanyol nilai pedagang emas lebih dari koin perak, seperti banyak dari tetangga mereka lakukan, yang menyatakan bahwa orang Inggris Guinea koin
emas yang berisi mulai bangkit melawan mahkota perak Inggris yang
berbasis di tahun 1670 dan 1680. Oleh karena itu, uang itu akhirnya
dihapus ke Inggris untuk meragukan jumlah emas masuk ke dalam negeri
dengan kecepatan yang ada saham negara lain Eropa. Efek ini diperparah
dengan para pedagang Asia tidak berbagi apresiasi emas sekaligus Eropa
-. Emas dan perak meninggalkan Asia meninggalkan Eropa dalam jumlah
pemantau Eropa seperti Isaac Newton, Direktur Mint telah mengamati
dengan perhatian.
Stabilitas telah datang ke dalam sistem dengan
perbankan nasional yang menjamin untuk mengubah uang ke emas pada
tingkat yang dijanjikan, belum ada mudah. Risiko Bank of England bencana
keuangan nasional di 1730s ketika pelanggan meminta uang mereka akan
berubah menjadi emas dalam waktu krisis. Akhirnya, pedagang London
menyelamatkan bank dan bangsa dengan jaminan keuangan.
Langkah lain dalam evolusi mata uang koin
berubah adalah satuan berat menjadi unit nilai. pembedaan bisa dibuat
antara nilai komoditi dan nilainya secara tunai. Perbedaannya adalah
nilai-nilai ini adalah seigniorage.
Selasa, 05 Juni 2012
Batu Nisan Gusdur Berubah Warna, Bikin Heboh
Percaya atau engga terserah pembaca ajha....
hehehehe
Info
Batu Nisan Gusdur Berubah Warna, Bikin Heboh - KH Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) sudah tiada, namun kekaguman orang pada tokoh ini luar biasa.
Makam mantan presiden keempat RI ini diserbu para pelayat. Membentuk
lingkaran di sekitar makam, ratusan orang ini membaca doa dan tahlil.
Banyaknya
massa yang berziarah ke makam cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU), itu,
batu nisan kedua bagian, bagian kepala dan kaki, terlihat doyong alias
miring. Ini dikarenakan para petakziyah berebut menyentuh batu nisan
tersebut.
Batu nisan yang awalnya berwarna putih berganti rupa
menjadi abu-abu karena disentuh oleh peziarah. Para peziarah ini sebelum
menyentuh batu nisan menyentuh tanah makam. Usai menyentuh tanah makam
mereka berebut menyentuh batu nisan.
Usai upacara pemakaman
secara militer, pengamanan di Ponpes Tebuireng, Jombang, tampak longgar.
Tak ada personel lengkap TNI ataupun kepolisian yang berjaga.
Pelayat
pun leluasa masuk ke lokasi makam. Saking banyaknya orang, membuat
tanah makam tempat peristirahatan terakhir mantan Ketua Dewan Syuro PKB
ini sedikit amblas. Tanah makam sedikit amblas dikarenakan banyaknya
pelayat yang datang.
Tidak hanya makam yang diserbu peziarah,
bunga yang ada di ucapan belasungkawa pun jadi rebutan. Ratusan karangan
bunga yang ada di depan ponpes hampir tak berbentuk.
Ahmad salah
satu peziarah dari Kediri mengaku senang dan terharu bisa berdoa di
makam kiai yang diseganinya. "Sejak pagi, saya berusaha mendekat ke
makam. Baru sore ini saya memanjatkan tahlil dan doa kepada Allah yang
dikhususkan untuk Gus Dur, Kamis (31/12/2009).
Bangsa Maya
Sejarah Di Bidang Pengetahuan
Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.
Suku
yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M
hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti
bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan
latex, sumurnya yang disebut "cenotes".
Cara mereka berkomunikasi
dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan
simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang
menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang
menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.
Misalnya kata
"balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau
dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar
sejenis mangkok/tempurung.
Suku ini juga mengenal kecantikan
seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara
mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran
anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki
tulang dahi yang rata.
Adapun senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl" , yakni semacam busur dan panahnya.
Sejarah Patung Liberty di America
Sejarah Di Bidang Pengetahuan
Patung liberty merupakan kebanggaan dan simbol Kota New York dan faktanya patung liberty bukan dibuat di New York. Patung tersebut, yang ternyata di desain oleh pemahat Prancis, Frederic-Auguste Bartholdi pertama kali dibangun dan disusun di Prancis pada tahun 1874. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100.
Setelah
selesai dibuat di Prancis, patung tersebut dibongkar, dan dikemas dalam 200 muatan besar untuk dikirim ke Amerika. Patung Liberty selanjutnya disusun kembali di Bedloe’s Island di mulut pelabuhan Kota New York. Sedemikian lama proses pengepakan ini, hingga patung Liberty baru bisa diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1886, sepuluh tahun setelah HUT kemerdekaan Amerika yang ke-100. Dengantinggi 46 meter dan berat 204 ton, Patung Liberty berdiri diatas landasan setinggi 46 meter. Bagian dalamnya diisi oleh rangka baja, sementara bagian luarnya dibuat dari plat tembaga. Rangka baja patung Liberty, dibuat dan dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga merancang dan membangun Menara
Eiffel.
Sejarah Berdiri Blog-Blogger-Blogspot
Sejarah Di Bidang Pengetahuan, Sejarah Di Bidang Teknologi, Sejarah Perusahaan
Blogger.com atau blogspot.com adalah salah satu layanan penyedia blog terbesar yang dimiliki oleh Google. Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog juga dikenal dengan Website Gratis.
Blogger sebenarnya adalah sebuah sistem publikasi blog (blog publishing system) yang pada awalnya dibuat oleh Pyra Labs pada tanggal 23 Agustus 1999 dan merupakan sebuah dedicated blog-publishing tool pertama kali yang diperuntukkan untuk membantu mempopulerkan format tersebut.
Pada bulan Februari2003, dikarenakan kepopulerannya, akhirnya Pyra Labs diakuisisi oleh Google. Akuisisi ini menyebabkan fitur premium yang sebelumnya dikenakan biaya, kemudian berubah gratis.
Pada tahun 2004, Google mengenalkan layanan barunya “Picasa”, yaitu sebuah aplikasi untuk mengorganisir dan mengedit foto digital. Layanan ini kemudian diintergrasikan dengan utility sharing foto Hello ke dalam layanan Blogger, sehingga memungkinkan seorang pengguna Blogger untuk memposting foto-foto mereka ke dalam blog yang dibuatnya.
Pada tanggal 9 Mei 2004, “Blogger” mendesain ulang tampilan utamanya, berbagai perubahan dilakukan di dalam Blogger dengan menambahkan berbagai fitur seperti web standards-compliant template, halaman arsip individu untuk posting, komentar dan posting menggunankan email.
Pada tanggal 14 Agustus2006, “Blogger” meluncurkan rilis terbaru dalam “versi beta” dengan kode “invader”, bersamaan dengan rilis versi Gold. Ini membuat berpindahnya pengguna Blogger ke server Google dan disertai dengan ditambahkannya beberapa “fitur baru” di dalamnya.
Dalam bulan Desember 2006, akhirnya versi terbaru Blogger tersebut tidak lagi dalam “versi beta” dan dalam “bulan Mei 2007″, Blogger telah benar-benar berpindah ke server Google.
Referensi :
http://novitik.blogspot.com/2009/07/sejarah-blog.html
Sejarah Berdiri Partai Golkar
Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 dengan nama Sekretariat Bersama Golongan Karya atau disingkat Sekber GOLKAR. Sekber GOLKAR merupakan perhimpunan ( federasi ) 97 organisasi fungsional non afiliasi politik yang anggotanya terus berkembang hingga menapai 220 organisasi.
Setelah melalui Rakornas I (Desember 1965) dan Rakornas II (Nopember
1967) dilakukan pengelompokan organisasi berdasarkan kekaryannya ke
dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu :
a. KINO KOSGORO
b. KINO SOKSI
c. KINO MKGR
d. KINO Profesi
e. KINO Ormas Hankam
f. KINO GAKARI
g. KINO Gerakan Pembangunan
Untuk menghadapi Pemilu 1971, 7 Kino yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut diatas pada tanggal 4 Februari 1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo yang menjadi tanda gambar GOLKAR sejak Pemilu 1971 tersebut tetap dipertahankan sampai sekarang.Melalui MUNAS I tanggal 4-10 September 1973 di Surabaya, dikukuhkan perubahan nama yang sebelumnya telah diputuskan oleh musyawarah Sekber Golkar tanggal 17 Juli 1971 di Jakarta yaitu menggunakan nama sebagai peserta Pemilu 1971. Dengan demikian Sekber GOLKAR yang semula merupakan organisasi bersifat federatif dari golongan fungsional berubah menjadi Golongan Karya (GOLKAR).
Selanjutnya dari Pemilu ke Pemilu sejak tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997 GOLKAR terus menerus berhasil mengemban kepercayaan rakyat dengan memperoleh kemenangan sebagai mayoritas tunggal.Setelah terjadinya Gerakan Reformasi yang dimotori oleh mahasiswa yang terjadinya peralihan kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada B.J Habibie maka diadakan pembaharuan beberapa undang-undang di bidang politik dengan ditetapkan undang-undang yang baru tentang Partai Politik, Pemilihan Umum, dan Susunan dan Kedudukan ke MPR, DPR, dan DPRD.
Untuk menyesuaikan dengan ketentuan baru peraturan perundang-undangan tersebut tersebut maka pada tanggal 7 Maret 1999 telah dilaksanakn Deklarasi Partai Golongan Karya dan sejak saat itu secara resmi GOLKAR menegaskan diri menjadi partai politik dalam posisi yang sejajar serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan partai politik yang lain. AD dan ART Partai Golkar yang baru sudah ditetapkan dalam MUNAS Luar Biasa pada tanggal 9-11 Juli 1998 bersamaan dengan penetapan berbagai hasil Munas Luar Biasa kiranya sebagai manifestasi pembaharuan dalam tubuh GOLKAR untuk tampil sesuai dengan tuntutan dan semangat reformasi.Berdasarkan hasil Munas Luar Biasa tersebut, DPP Partai GOLKAR menegaskan PARADIGMA BARU PARTAI GOLONGAN KARYA yang berintikan misi, visi dan plat form perjuangan partai GOLKAR dalam era reformasi. Partai Golongan Karya dalam paradigma baru dan diringkas sebagai GOLKAR BARU pada prinsipnya mengedepankan tema pokok perjuangannya dengan semboyan : GOLKAR BARU, BERSATU UNTUK MAJU.
Sejarah Berdiri Kota Yogyakarta (Pelajar)
Yogyakarta merupakan pusat kebudayaan Jawa seperti tarian, lukisan, wayang kulit, musk gamelan, hingga kesenian lainnya. Selain kesenian tradisional ada pula seni kontemporer yang dimajukan oleh ASRI (Akademi Seni Rupa) yang memiliki nilai penting dalam perkembangan seni likus modern di Indonesia, contohnya saja pelukis abstrak Affandi.
Yogyakarta
adalah kota yang padat penduduk dan merupakan pintu gerbang untuk
mencapai tengah pulau Jawa. Yogyakarta juga dapat ditempuh oleh segala
alat transportasi, dari bus, kereta api, dan pesawat.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (disingkat dengan Jogja), merupakan salah satu dari 34 propinsi di Indonesia. Propinsi ini dibagi menjadi 5 daerah tingkat II, Kotamadia Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul.
Saat pertama kali didirikan oleh
Pangeran Mangkubumi pada saat itu, Yogyakarta bernama Ngayogyakarto
Hadiningrat. Luas Yogyakarta sekitar 3.186 km persegi, dengan total
penduduk 3.226.443 (Statistik Desember 1997). Semula Yogyakarta
merupakan bagian dari Kerajaan Mataram namun, mulai 1755 Kerajaan
Mataram dibagi menjadi Yogyakarta dan Surakarta(Solo). Keraton
Yogyakarta memegang kebudayaan murni di tengah modernisasi selama
berabad-abad.
Berdirinya Kota Yogyakarta
berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755
yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur
Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi
Perjanjian Gianti : Negara Mataram dibagi dua : Setengah masih menjadi
Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi.
Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas
setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku
Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama
Khalifatullah.
Adapun daerah-daerah yang menjadi kekuasaannya
adalah Mataram (Yogyakarta), Pojong, Sukowati, Bagelen, Kedu, Bumigede
dan ditambah daerah mancanegara yaitu; Madiun, Magetan, Cirebon, Separuh
Pacitan, Kartosuro, Kalangbret, Tulungagung, Mojokerto, Bojonegoro,
Ngawen, Sela, Kuwu, Wonosari, Grobogan.
Setelah selesai
Perjanjian Pembagian Daerah itu, Pengeran Mangkubumi yang bergelar
Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa Daerah Mataram yang ada
di dalam kekuasaannya itu diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan
beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada
tanggal 13 Maret 1755.
Tempat yang dipilih menjadi ibukota dan
pusat pemerintahan ini ialah Hutan yang disebut Beringin, dimana telah
ada sebuah desa kecil bernama Pachetokan, sedang disana terdapat suatu
pesanggrahan dinamai Garjitowati, yang dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono
II dulu dan namanya kemudian diubah menjadi Ayodya. Setelah penetapan
tersebut diatas diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan
kepada rakyat membabad hutan tadi untuk didirikan Kraton.
Sebelum
Kraton itu jadi, Sultan Hamengku Buwono I berkenan menempati
pasanggrahan Ambarketawang daerah Gamping, yang tengah dikerjakan juga.
Menempatinya pesanggrahan tersebut resminya pada tanggal 9 Oktober 1755.
Dari tempat inilah beliau selalu mengawasi dan mengatur pembangunan
kraton yang sedang dikerjakan.
Setahun kemudian Sultan Hamengku
Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya. Dengan
demikian berdirilah Kota Yogyakarta atau dengan nama utuhnya ialah
Negari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesanggrahan Ambarketawang
ditinggalkan oleh Sultan Hamengku Buwono untuk berpindah menetap di
Kraton yang baru. Peresmian mana terjadi Tanggal 7 Oktober 1756
Kota
Yogyakarta dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya
Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di
Hutan Beringin, suatu kawasan diantara sungai Winongo dan sungai Code
dimana lokasi tersebut nampak strategi menurut segi pertahanan keamanan
pada waktu itu
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII menerima piagam pengangkatan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DIY dari Presiden RI, selanjutnya pada tanggal 5 September 1945 beliau mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia menurut pasal 18 UUD 1945. Dan pada tanggal 30 Oktober 1945, beliau mengeluarkan amanat kedua yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama-sama Badan Pekerja Komite Nasional
Meskipun Kota Yogyakarta baik yang
menjadi bagian dari Kesultanan maupun yang menjadi bagian dari
Pakualaman telah dapat membentuk suatu DPR Kota dan Dewan Pemerintahan
Kota yang dipimpin oleh kedua Bupati Kota Kasultanan dan Pakualaman,
tetapi Kota Yogyakarta belum menjadi Kota Praja atau Kota Otonom, sebab
kekuasaan otonomi yang meliputi berbagai bidang pemerintahan massih
tetap berada di tangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kota
Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan dan Pakualaman baru menjadi
Kota Praja atau Kota Otonomi dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 17
Tahun 1947, dalam pasal I menyatakan bahwa Kabupaten Kota Yogyakarta
yang meliputi wilayah Kasultanan dan Pakualaman serta beberapa daerah
dari Kabupaten Bantul yang sekarang menjadi Kecamatan Kotagede dan
Umbulharjo ditetapkan sebagai daerah yang berhak mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri. Daerah tersebut dinamakan Haminte Kota
Yogyakaarta.
Untuk melaksanakan otonomi tersebut Walikota pertama
yang dijabat oleh Ir.Moh Enoh mengalami kesulitan karena wilayah
tersebut masih merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan
statusnya belum dilepas. Hal itu semakin nyata dengan adanya
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Daerah, di mana Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Tingkat I dan
Kotapraja Yogyakarta sebagai Tingkat II yang menjadi bagian Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya Walikota kedua dijabat oleh
Mr.Soedarisman Poerwokusumo yang kedudukannya juga sebagai Badan
Pemerintah Harian serta merangkap menjadi Pimpinan Legislatif yang pada
waktu itu bernama DPR-GR dengan anggota 25 orang. DPRD Kota Yogyakarta
baru dibentuk pada tanggal 5 Mei 1958 dengan anggota 20 orang sebagai
hasil Pemilu 1955.
Dengan kembali ke UUD 1945 melalui Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, maka Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 diganti
dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah, tugas Kepala Daerah dan DPRD dipisahkan dan
dibentuk Wakil Kepala Daerah dan badan Pemerintah Harian serta sebutan
Kota Praja diganti Kotamadya Yogyakarta.
Atas dasar Tap MPRS
Nomor XXI/MPRS/1966 dikeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Berdasarkan Undang-undang
tersebut, DIY merupakan Propinsi dan juga Daerah Tingkat I yang dipimpin
oleh Kepala Daerah dengan sebutan Gubernur Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta yang
tidak terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengankatan
bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lainnya, khususnya bagi
beliiau Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.
Sedangkan Kotamadya Yogyakarta merupakan daerah Tingkat II yang dipimpin
oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dimana terikat oleh
ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengangkatan bagi kepala Daerah
Tingkat II seperti yang lain.
Seiring dengan bergulirnya era
reformasi, tuntutan untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah secara
otonom semakin mengemuka, maka keluarlah Undang-undang No.22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur kewenangan Daerah
menyelenggarakan otonomi daerah secara luas,nyata dan bertanggung jawab.
Sesuai UU ini maka sebutan untuk Kotamadya Dati II Yogyakarta diubah
menjadi Kota Yogyakarta sedangkan untuk pemerintahannya disebut denan
Pemerintahan Kota Yogyakarta dengan Walikota Yogyakarta sebagai Kepala
Daerahnya.
Referensi :
http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/21
http://id.shvoong.com/humanities/history/1947170-sejarah-yogyakarta/
Sejarah dan Penemu Kamera
Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.
Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.
Itulah salah
satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat
inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin
al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera
obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana
matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang
kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata
diproyeksikan melalui permukaan datar.
Kajian ilmu optik berupa
kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini
digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah
diartikan sebagai ”ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus
dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan
Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya
disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.
“Kamera
obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu
al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade
dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical
instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective.
Dunia
mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal
lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan
teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu
lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan
kamera obscura, atau kamar gelap.
Bradley Steffens dalam
karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa
Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja
kamera obscura. “Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil
memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan
kamera obscura,” papar Bradley.
Istilah kamera
obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar
abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano
Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai
mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).
Setelah itu,
penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista
della Porta (1535-1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah
kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di
Barat oleh Joseph Kepler (1571 – 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi
kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif,
sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam
dunia lensa foto jarak jauh modern).
Setelah itu, Robert Boyle
(1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel,
jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari
penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara
permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura.
Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis
pada 1827.
Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif
untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia
mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya – yang
dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip
kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman
menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti
perkembangan teknologi.
Sebuah versi kamera obscura digunakan
dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran
kinerja. Pada Perang Dunia II kamera obscura juga digunakan untuk
memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan
kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.
Peradaban
dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang
lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis
lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan
peradaban manusia. Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada
pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi
pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.
Sejarah Sang Penemu Kamera Obscura
Tahukah
Anda, kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab,
yakni qamara ? Istilah itu muncul berkat kerja keras al-Hatham. Bapak
fisika modern itu terlahir dengan nama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan
Ibnu al-Haitham di Kota Basrah, Persia, saat Dinasti Buwaih dari Persia
menguasai Kekhalifahan Abbasiyah.
Sejak kecil al-Haitham ydikenal
berotak encer. Ia menempuh pendidikan pertamanya di tanah
kelahirannya. Beranjak dewasa ia merintis kariernya sebagai pegawai
pemerintah di Basrah. Namun, Al-Haitham lebih tertarik untuk menimba
ilmu dari pada menjadi pegawai pemerintah. Setelah itu, ia merantau ke
Ahwaz dan metropolis intelektual dunia saat itu yakni kota Baghdad. Di
kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang tinggi
membawanya terdampar hingga ke Mesir.
Al-Haitham pun sempat
mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar yang didirikan Kekhalifahan
Fatimiyah. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga
menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika,
geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat.
Secara serius dia
mengkaji dan mempelajari seluk-beluk ilmu optik. Beragam teori tentang
ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. Dialah orang pertama yang
menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia
telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.
Dalam salah satu
kitab yang ditulisnya, Alhazen – begitu dunia Barat menyebutnya – juga
menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia
pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti
bayangan, gerhana, dan juga pelangi.
Keberhasilan lainnya yang
terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan
manusia secara detail. Tak heran, jika ‘Bapak Optik’ dunia itu mampu
memecahkan rekor sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil
bagian indra pengelihatan manusia. Hebatnya lagi, ia mampu menjelaskan
secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.
Teori yang
dilahirkannya juga mampu mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua
ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa
manusia bisa melihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai
objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haytham mengoreksi teori ini dengan
menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya
yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.
Secara
detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja
syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan
secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea,
lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan
manusia. Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas
di Spanyol dengan membuat kaca mata.
Dalam buku lainnya yang
diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Light On Twilight
Phenomena, al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di
sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
Menurut
Al-Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19
derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari
berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedudukan
cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Al-Haitham juga
mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di
Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Sayangnya,
hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab
al-Manazhir , tidak diketahui lagi keberadaannya. Orang hanya bisa
mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.
Referensi:
http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/camera-ditemukan-oleh-ilmuan-muslim/
Sejarah Aliran Musik Pop
Aliran Musik Pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.
Contohnya saja Sejarah Musik Pop Di Indonesia
Perjalanan karir koes plus
Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock ‘n roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.
Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri” dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.
Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset.
Kiblat Musik Pop Indonesia
Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites, Panbers, Mercy’s, D’Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”, sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus, pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya. “Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles”
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.
Sejarah dan Penemuan Kaca Mata
Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.
Penemuan teknologi kacamata
berhubungan sangat erat dengan perkembangan kaca pembesar. Sejarah
tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah
mengenal “kaca mata”, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca
pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal.
BangsaYunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi
air.Baru pada abad XII, hampir secara bersamaan kaca pembesar dari luar
sayang dipasang pada bingkai muncul di masyarakat Cina dan Eropa.
Melihat manfaat kaca pembesar, maka tahun 1268 Roger Bacon, filsuf,ilmuan dan pembaharu pendidikan berkebangsan Inggris, berpendapat perlunya lensa sebagai peralatan optik. Namun tidak semua orang mau menempatkan Bacon sebagai orang pertama pencetus lahirnya kaca mata.
Dengan bukti-bukti di tangan, ada yang berpendapat kacamata
kemungkinan besar lahir di Italia pada ± tahun 1286. Sedangkan mengenai
siapa penemunya pun muncul dua versi, apakah Alessandro di Spina dari
Florence ataukah Florentine Salvina Armato.Dalam waktu singakt, pada
tahun 1300-an kacamata mulai diproduksi dengan pusat pembuatan di
Venesia. Tapi kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas
lensanya sederhana, pemakaiannya juga merepotkan.Alat baca yang biasa
dipakai para rahib dengan gangguan rabun dekat itu hanya terdiri atas
dua lensa yang disambung, tanpa tangkai. Setelah menempelkan sambungan
di batang hidung, sang pemakai harus terus menerus memeganginya. Meski
lambat laun sambungannya makin kuat,kacamata tersebut tetap dianggap
berbahaya.
Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan
teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang
yang dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala
lalu turun ke bagian leher. Karena pemasangan yang rumit dan tidak
praktis, kacamata itu pun tidak diminati.Model lain adalah dengan rantai
kecil yang dipasang pada kedua sisi kacamata.
Kemudian rantai ini diikatkan di bagian belakang kepala,layaknya
kacamata khusus bagi perenang atau pengendara sepeda motor. Ada lagi
yang mengaitkan kacamata pada topi. Ini pun merepotkan, bahkan
mengganggu, terutama saat harus membaca di dalam ruangan atau membuka
topi untuk memberi salam.Akhirnya, ada orang yang cukup kreatif dengan
memasang tangkai, sehingga kacamata dapat “berpegangan” pada telinga.
Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap
sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori
subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang
dibuat oleh Raphael tahun 1517.Perkembangan selanjutnya adalah saat
berhasil ditemukannya kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa
cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus
pertama di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis,
sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman
saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati pemandangan
alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana
bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung,ia
memotong secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian
tangan.
Kemudian dengan dijepit oleh bingkai,potongan lensa cembung
ditumpankan di atas potongan lensa cembung.Hingga tahun 1884 masih juga
dihasilkan lensa bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah
berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung
cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.Materi lensa pun turut
berkembang, yang mula-mula dari kuarsa,selanjutnya dibuatlah lensa kaca.
Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin beragam saat
diperkenalkan lensa plastik.
Tahun 1888 diperancis diproduksi lensa kontak pertama sebagai alat
kesehatan, karena gangguan pandangan si penderita tidak mungkin lagi
dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu hanya dipakai beberapa
orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang terbuat dari
kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Pada 1938
ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai
diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.
Sejarah Penemuan Konsep Model Atom
Makanan/Minuman|Sejarah Negara|Sejarah Stadion
Home » Sejarah Kumpulan Benda » Sejarah Penemuan Konsep Model Atom
Sejarah Penemuan Konsep Model Atom
Konsep dasar Atom
berasal dari pemikiran orang Yunani kuno yang dipelopori oleh
Democritus yang hidup pada akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum
Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi
menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi
lagi yang disebut atom. Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu
”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa
alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir dapat
bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah
atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan
dengan pengertian Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi:
walaupun sebuah pantai dapat dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya,
butiran pasir ini tidak dapat dibagi. Democritus juga beralasan bahwa
atom sepenuhnya padat, dan tidak memiliki struktur internal. Dia juga
berpikir harus ada ruang kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk
pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau
fleksibilitas benda padat). Sebagai tambahan, Democritus juga
menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang
berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya.
Dengan
model atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua yang kita lihat
terdiri dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom. Namun
model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru
tahun 1800an bukti eksperimental muncul.
Model Atom John Dalton
Pada
tahun 1803, John Dalton mengembangkan konsep atom modern pertama. Model
Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia atom, yaitu
bagaimana atom membentuk senyawa, daripada mencoba untuk menjelaskan
sifat fisika atom. Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai
berikut:
1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Poin
pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani
tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain
untuk membentuk senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk
memahami tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan
dengan bukti adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan
bahwa atom tidak dapat diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan
bagaimana garam dapat diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4
dan ke-5 mendeskripsikan bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa
kimia. Konsep-konsep ini secara tepat menjelaskan cara pembentukan
senyawa, dan masih digunakan hingga sekarang. Model Dalton, sebagai
contoh, dapat menjelaskan bahwa air merupakan senyawa yang berbeda
(dengan sifat dan ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena
memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada
yang dimiliki hidrogen hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk
menjelaskan keberadaan atom, namun struktur atom masih belum dijelaskan
dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri yang
berbeda masih belum terjawab.
Model Atom JJ. Thomson
Pada
awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang mengikutkan
keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen menunjukkan
proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka
model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Di
dalam partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan
adanya muatan positif dari proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari
suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang merata. Di
dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang
besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang populer untuk
menggambarkan model ini adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis
(plumb) di dalam kue puding proton, sehingga model ini diberi nama
model kue kismis (plumb-pudding model).
Walaupun model atom
Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya proton dan
elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati pengamatan
pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yang
digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel proton yang
ditemukan di model yang lebih modern. Bahkan sesungguhnya dapat
dikatakan model Thomson tidak memiliki proton, namun sebuah sel
bermuatan positif.
Pengaruh model atom
Dalton dapat dilihat dengan jelas pada model Thomson. Dalton
berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung
gagasan ini dalam modelnya dengan mengelompokkan elektron.
Referensi:
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100722034324AASKum0
Sejarah/Asal Usul berdiri Negara Indonesia
Republik Indonesia ialah sebuah
negara kepulauan yang disebut sebagai Nusantara (Kepulauan Antara) yang
terletak di antara tanah besar Asia Tenggara dan Australia dan antara
Lautan Hindi dan Lautan Pasifik. Indonesia bersempadankan Malaysia di Kalimantan,Papua New Guinea di pulau Papua, dan Timor Timur/Timor Leste di pulau Timor.
Sejarah Indonesia
meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun
yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima
era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta
Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era
kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang
menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama
sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20;
era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai
jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan
Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang berlangsung sampai
sekarang.
Prasejarah
Secara
geologi, wilayah Indonesia modern muncul kira-kira sekitar masa
Pleistocene ketika masih terhubung dengan Asia Daratan. Pemukim pertama
wilayah tersebut yang diketahui adalah manusia Jawa pada masa sekitar
500.000 tahun lalu. Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini
terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es.
Era pra kolonial
Para
cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu
Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Kerajaan
Tarumanagara menguasai Jawa Barat sekitar tahun 400. Pada tahun 425
agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut. Pada masa Renaisans Eropa,
Jawa dan Sumatra telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun
dan sepanjang dua kerajaan besar yaitu Majapahit di Jawa dan Sriwijaya
di Sumatra sedangkan pulau Jawa bagian barat mewarisi peradaban dari
kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Sunda.
Kerajaan Hindu-Buddha
Pada
abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan
bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan
Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad
ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah
Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670.
Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat
dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah
kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun
1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah
yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh
Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi
hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita
Ramayana.
Kerajaan Islam
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia
sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke
Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang
ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan
Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di
Asia Barat sejak abad 7. Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir
perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin
pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan
pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun
100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim
surat kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah
meminta dikirimkan da`i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu
berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang
isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya
terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang
mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang
semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang
tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan.
Saya telah
mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang
tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda
mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada
saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun
kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu,
masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam.
Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya
Palembang yang masih menganut Budha.
Islam terus mengokoh menjadi
institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan
Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225H atau
12 November tahun 839M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk
ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim
bernama Bayang Ullah.
Kesultanan Islam kemudian semikin
menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran,
menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di
Jawa dan Sumatra. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu.
Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam
diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada
mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.
Penyebaran
Islam dilakukan/didorong melalui hubungan perdagangan di luar
Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan
utusan dari pemerintahan islam yg datang dari luar Indonesia, maka untuk
menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui
cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para
pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan
meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli
kerajaan/kesultanan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut.
Kesultanan/Kerajaan penting termasuk Samudra Pasai, Kesultanan Banten
yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan
Mataram di Yogja / Jawa Tengah, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan
Tidore di Maluku di timur.
Kolonisasi Belanda
Mulai tahun
1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini
adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara
kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya
yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai
Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia
bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350
tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari
Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan
masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah
Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu
kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi
sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan
kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.
VOC
Pada
abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh
pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan
Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie
atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan
aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun
1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.
Tujuan
utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan
rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan
ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil
rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba
berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk
Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan
Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian
mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau
budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam
politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa
peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.
Setelah
VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania
yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda
mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di
Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830.
Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai
cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini,
para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi
permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil
tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa
kekayaan yang besar kepada para pelaksananya – baik yang Belanda maupun
yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan
dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.
Pada 1901
pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika
(bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih
besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan
politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah
Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di
sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara
Indonesia saat ini.
Gerakan nasionalisme
Pada 1905 gerakan
nasionalis yang pertama, [Serikat Dagang Islam] dibentuk dan kemudian
diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, [Budi
Utomo]. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan
langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari
kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang
beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang
dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang
pertama, Soekarno.
Perang Dunia II
Pada Mei 1940, awal
Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda
mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke
AS dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan
Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di
bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk
mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang
terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Era Jepang
Pada
Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye
publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban
terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para
Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman
dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di
mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal
di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami
siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati,
dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran
Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.
Pada
Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei,
Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme
perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru
tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis
Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
Pada 9
Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan
kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
Era kemerdekaan
Mendengar
kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat
keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi”
pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio
dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang,
Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung
berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai
Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan
konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga
pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan
baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri
dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah,
Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi,
Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.
Perang kemerdekaan
Dari
1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan
usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik
ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang
diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha
Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah
kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial
Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai
ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember
1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari
Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada
1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.
Demokrasi parlementer
Tidak
lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri
dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan
bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada
partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun
1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.
Peran
Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara
sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim
lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah
bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.
Demokrasi Terpimpin
Pemberontakan
yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya
yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan
konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada
1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali
konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan
presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.
Dari
1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter
di bawah label “Demokrasi Terpimpin”. Dia juga menggeser kebijakan luar
negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin
penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan
Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di
Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk
mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.
Pada akhir
1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada
negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di
dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di
luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan
penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara
lainnya.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Soekarno menentang
pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah
sebuah “rencana neo-kolonial” untuk mempermudah rencana komersial
Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi
Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme
negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara
Inggris dan Australia untuk mempengaruhi perpolitikan regional Asia.
Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan
menjadikan Malaysia anggota tidak tetab Dewan Keamanan PBB, presiden
Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan
PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru
(CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade.
Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran
antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).
Nasib Irian Barat Konflik Papua Barat
Pada
saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap
belahan barat pulau Nugini (Irian), dan mengizinkan langkah-langkah
menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1
Desember 1961.
Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan
wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung
Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi
pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962.
Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan
perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New
York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadapa
Irian Jaya pada 1 Mei 1963.
Gerakan 30 September / G30 S PKI
Hingga
1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk
Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan
persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk “Angkatan
Kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer
menentang hal ini.
Pada 30 September 1965, enam jendral senior
dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan
kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando
Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta
tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini
untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang
yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966
mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.
Era Orde Baru
Setelah
Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah
mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal
19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk
melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam
kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28
September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama
kalinya.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa
jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali
secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden
Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih
perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh
kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer
namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa
pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber
daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang
kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia
juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui
korupsi yang merajalela.
Irian Jaya
Setelah menolak
supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan “Act of Free
Choice” (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil
kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam
bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung
dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan
perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan
Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada
tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam
atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang
lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah
muncul.
Timor Timur
Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur
adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor
Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor.
Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak
mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975,
Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang
membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah
sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari
Portugal.
Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor
Timur. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik,
dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan
Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh
tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.
Pada
masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000
warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan
lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada
dalam wilayah Indonesia.
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur
memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan
suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut
serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan,
dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di
Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.
Pada
Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang menintegrasikan Timor
Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil
alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan
penuh dicapai pada Mei 2002.
Krisis ekonomi
Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.
Pada
pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia
(untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau
terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas
ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat
tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya
dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah
gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang
menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998,
tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto
kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi
presiden ketiga Indonesia.
Era reformasi Pemerintahan Habibie
Presiden
Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya
adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan
komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga
membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan
berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pemerintahan Wahid
Pemilu
untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan
pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang
pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar
(partai Soeharto – sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu
sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah
Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden
dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid
membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal
November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.
Pemerintahan
Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi
di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang
terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis
dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat,
masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat
tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur
pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang
besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan
Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.
Pemerintahan Megawati
Pada
Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan
laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran
menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan
keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk
memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia
mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara
sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih
jabatan presiden tak lama kemudian.
Pemerintahan Yudhoyono
Pada
2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang
Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini
pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan
besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang
meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal
2005 yang mengguncang Sumatra.
Pada 17 Juli 2005, sebuah
kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia
dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik
berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.
Referensi:
http://syadiashare.com/sinopsis-sejarah-indonesia.html
Langganan:
Postingan (Atom)