Sejarah Awal Berdiri Band Koes Plus
Sejarah Awal Berdiri Band Koes Plus - Band Koes plus
merupakan grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai
kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada
dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock
'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih
tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya
tinggal dua anggotanya (Yon dan Murry) yang aktif.
Lagu-lagu
mereka banyak dibawakan oleh pemusik lain dengan aransemen baru. Sebagai
contoh, Lex's Trio membuat album yang khusus menyanyikan ulang
lagu-lagu Koes Plus, Cintamu T'lah Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Chrisye, serta Manis dan Sayang yang dibawakan oleh Kahitna.
Kelompok
musisi ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok
“Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara menjadi pelopor musik pop dan rock 'n
roll, bahkan pernah dipenjara karena musiknya yang dianggap mewakili
aliran politik kapitalis. Di saat itu sedang garang-garangnya gerakan
anti kapitalis di Indonesia.
Sejarah Koes plus Era Orde Lama
Pada
Kamis 1 Juli 1965, sepasukan tentara dari Komando Operasi Tertinggi
(KOTI) menangkap kakak beradik Tony, Yon, dan Yok Koeswoyo dan mengurung
mereka di LP Glodok, kemudian Nomo Koeswoyo atas kesadaran sendiri,
datang menyusul. Adik Alm Tony Koeswoyo itu rupanya memilih "mangan ora
mangan kumpul" ketimbang berpisah dari saudara-saudara tercinta. Adapun
kesalahan mereka adalah karena selalu memainkan lagu - lagu The Beatles
yang dianggap meracuni jiwa generasi muda saat itu. Sebuah tuduhan tanpa
dasar hukum dan cenderung mengada ada, mereka dianggap memainkan musik
"ngak ngek ngok" istilah Pemerintahan berkuasa saat itu, musik yg
cenderung imperialisme pro barat. Dari penjara justru menghasilkan
lagu-lagu yang sampai saat sekarang tetap menggetarkan, "Didalam Bui",
"jadikan aku dombamu", "to the so called the guilties", dan "balada
kamar 15". 29 September 1965, sehari sebelum meletus G 30 S-PKI, mereka
dibebaskan tanpa alasan yang jelas.belakangan setelah Peristiwa itu
berlalu,Koes Bersaudara yang masih hidup dan menginjak usia tua
melakukan testimoni di depan pemirsa acara talkshow KICK ANDY (Metro
TV)pada akhir 2008 bahwa di balik penangkapan mereka sebenarnya
pemerintahan Soekarno menugaskan mereka dalam sebuah operasi Kontra
Intelejen guna mendukung gerakan Ganyang Malaysia.
Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus
Dari
kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer
seperti “Bis Sekolah”,“ Di Dalam Bui”, “Telaga Sunyi”, “Laguku Sendiri”
dan masih banyak lagi. Satu anggota Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo
keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Walaupun penggantian ini
awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personalnya yakni Yok
yang keberatan dengan orang luar. Nama Bersaudara seterusnya diganti
dengan Plus, artinya plus orang luar: Murry.
Sebenarnya lagu-lagu
Koes Bersaudara lebih bagus dari segi harmonisasi ( seperti lagu
“Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”) dibanding lagu-lagu
Koes Plus. Saat itu Nomo, selain bermusik juga mempunya pekerjaan
sampingan. Sementara Tonny menghendaki totalitas dalam bermusik yang
membuat Nomo harus memilih. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah.
Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny Koeswoyo (anggota tertua
dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara harus dicatat
sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah musik
pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
Tradisi
membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes
Bersaudara. Kemudian tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album
serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak
langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam
album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan
mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.
Kemudian
Murry sempat ngambek dan pergi ke Jember sambil membagi-bagikan
piringan hitam albumnya secara gratis pada teman-temannya. Dia bekerja
di pabrik gula sekalian main band bersama Gombloh dalam grup musik Lemon
Trees. Tonny yang kemudian menyusul Murry untuk diajak kembali ke
Jakarta. Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu
mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat
lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi
Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia
waktu itu.
Dengan adanya tuntutan dari produser perusahaan
rekaman maka group-group lain yang “seangkatan” seperti Favourites,
Panbers, Mercy's, D'Lloyd menjadikan Koes Plus sebagai “kiblat”,
sehingga group-group ini selalu meniru apa yang dilakukan Koes Plus,
pembuatan album di luar pop Indonesia, seperti pop melayu dan pop jawa
menjadi trend group-group lain setelah Koes Plus mengawalinya.
"Seandainya kelompok ini lahir di Inggris atau AS bukan tidak mungkin akan menggeser popularitas Beatles"
“Lagu
Nusantara I” (Volume 5), “Oh Kasihku” (Volume 6), “Mari-Mari” (Volume
7), “Diana” dan “Kolam Susu” ( Volume 8) merajai musik pop waktu itu.
Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album
Volume 9 dengan lagu yang sangat terkenal “Muda-Mudi” (yang diciptakan
Koeswoyo, bapak dari Tonny, Yon dan Yok). Disusul lagu “Bujangan” dan
“Kapan-Kapan” dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu “Nusantara V”
dari album Volume 11 dan “Cinta Buta” dari album Volume 12.
Bersamaan
dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang
dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda,
yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”. Belum lagi lagu mereka yang
berirama melayu seperti “Mengapa”, “Cinta Mulia” dan lagu keroncongnya
yang berjudul “Penyanyi Tua”. Sayang sekali di setiap album yang mereka
keluarkan tidak ada dokumentasi bulan dan tahun, sehingga susah melacak
album tertentu dikeluarkan tahun berapa. Bahkan tidak ada juga kata-kata
pengantar lainnya. Album mereka baru direkam secara teratur mulai
volume VIII setelah ditandatangani kontrak dengan Remaco. Sebelumnya
perusahaan yang merekam album-album mereka adalah “Dimita”.
Pada
tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes
Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes
Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih
berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus
mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan
masyarakat umum.
Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik
dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat
berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan
menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang”.
Rekor Album
Dari
informasi yang dikirim seorang penggemar Koes Plus, ternyata prestasi
Koes Plus memang luar biasa. Pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22
album, yaitu terdiri dari album lagu-lagu baru dan album-album "the
best" termasuk album-album instrumentalia, yang dibuat dari instrument
asli Koes Plus atau rekaman "master" yang kemudian diisi oleh permainan
saxophone Albert Sumlang, seorang pemain dari group the Mercy's. Jadi
rata-rata mereka mengeluarkan 2 album dalam satu bulan. Tahun 1975 ada 6
album. Kemudian tahun 1976 mereka mengeluarkan 10 album. Mungkin rekor
ini pantas dicatat di dalam Guinness Book of Record. Dan hebatnya,
lagu-lagu mereka bukan lagu ‘asal jadi’, tetapi memang hampir semua enak
didengar. Bukti ini merupakan jawaban yang mujarab karena banyak yang
mengkritik lagu-lagu Koes Plus cuma mengandalkan “tiga jurus”: kunci
C-F-G.
Karena banyak jasanya dalam pengembangan musik, masyarakat
memberikan tanda penghargaan terhadap prestasinya menjadi kelompok
legendaris dengan diberikannya tanda penghargaan melalui "Legend Basf
Award, tahun 1992.Prestasi yang dimiliki disamping masa pengabdiannya
dibidang seni cukup lama, produk hasil ciptaan lagunya pun juga memadai
karena sejak tahun 1960 sampai sekarang berhasil menciptakan 953 lagu
yang terhimpun dalam 89 album. Prestasi hasil ciptaan lagu untuk periode
kelompok Koes Bersaudara sebanyak 203 lagu (dalam 17 album),sedang
untuk periode kelompok Koes Plus sebanyak 750 lagu dalam 72 album
(Kompas,13 September 2001).
Salah satu anggota Koes Plus
mengatakan bahwa mereka dibayar sangat mahal pada masa jayanya. Yon
mengungkapkan bahwa pada tahun 1975 mereka manggung di Semarang. "Waktu
itu pada tahun 1975, kami telah dibayar Rp 3 juta saat pentas di
Semarang," kenang dia. Padahal, saat itu harga sebuah mobil Corona tahun
1975 kira-kira Rp 3,750 juta. Bila dikurs saat ini bayaran tersebut
kurang lebih sama dengan Rp 150 juta.(Suara Merdeka, 4 Mei 2001)
Waktu
itu, Rp 3,5 juta sangat tinggi, mengingat mobil sedan baru Rp 3 juta.
Jika dikurskan dengan nilai uang sekarang, jumlah itu sama dengan Rp 200
juta sampai Rp 300 juta. Jumlah penonton melimpah ruah tidak seperti
sekarang, kenang Yon. (Suara Merdeka, 23 Oktober 2001).
Setelah
itu popularitas Koes Plus mulai redup. Mungkin karena generasi sudah
berganti dan selera musiknya berubah. Koes Plus vakum sementara dan Nomo
masuk lagi menggantikan Murry, sekitar akhir 1976-an. Koes Bersaudara
terbentuk lagi dan langsung ngetop dengan lagunya “Kembali” yang keluar
tahun 1977. Murry bersama groupnya Murry's Group juga cukup menggebrak
dengan lagunya “Mamiku-papiku”. Tidak bertahan lama tahun 1978 kembali
terbentuk Koes Plus. Lagu barunya, “Pilih Satu” juga langsung populer.
Setelah itu keluar lagu “Cinta”, dengan aransemen orchestra, yang
benar-benar berbeda dengan lagu Koes Plus yang lain. Kemudian populer
juga album melayu mereka yang memuat lagu “Cubit-Cubitan” dan “Panah
Asmara”. Tetapi Koes Plus generasi ini tidak lagi sepopuler sebelumnya.
Walaupun, kalau disimak lagu-lagu yang lahir setelah 1978, masih banyak
lagu mereka yang bagus.
Nasib Koes Plus kini sangat tragis.
Seperti kata Yon suatu ketika bahwa Koes Plus hanya besar namanya tetapi
tidak punya apa-apa. Ucapan ini memang pas untuk mewakili keadaan
personel Koes Plus. Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil penjualan
kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Tidak seperti para
penyanyi/pemusik masa kini yang gaya hidupnya “wah” karena dari segi
finansial pendapatannya sebagai penyanyi/pemusik cukup terjamin. Begitu
juga bekas group-group tersohor seperti Beatles, atau Led Zeppelin,
mereka hidup dengan enak hanya dari royalti kaset/VCD/CD/DVD yang mereka
hasilkan. Sampai anak-anak dan istri mereka pun menikmati kelimpahan
finansial ini.
Koes Plus hanya dibayar sekali untuk setiap album
yang dihasilkan. Tidak ada royalti, tidak ada tambahan fee untuk setiap
CD/kaset yang terjual. Maka tidak heran ketika tahun 1992 Yon harus
jualan batu akik untuk menghidupi rumah tangganya. Sementara kaset dan
CD lagunya masih laris terjual di Indonesia. Sekarang pun di usianya
yang ke-63 Yon dan kawan-kawan (Murry beberapa kali tidak tampil karena
sakit) membawa nama Koes Plus harus manggung untuk mendapatkan uang.
Dengan sisa-sisa suara dan kekuatannya mereka harus menjual suara dan
tenaganya. Yon memang tidak merasakan ini sebagai beban. Dia bersyukur
lagunya masih dicintai orang. Tetapi kita prihatin mendengar kabar
seperti ini.
1969
1. Koes Plus Dheg-dheg Plas (Melody. LP-23)
1970
1. Natal bersama Koes Plus (EP) (mesra. EP-97)
2. Koes Plus Volume 2 (Mesra. LP-44)
1971
1. Koes Plus Volume 3 (Mesra. LP-48)
1972
1. Koes Plus Volume 4 Bunga Di Tepi Jalan (Mesra. LP-50)
2. Koes Plus Volume 5 (Mesra. LP-51)
1973
1. Koes Plus Volume 6 (Mesra. LP-60)
2. Koes Plus Volume 7 (Mesra. LP-65)
3. Koes Plus Volume 8 (Remaco. RLL-187)
4. Koes Plus Volume 9 (Remaco. RLL-208)
5. Christmas Song (Remaco. RLL-210)
1974
1. Koes Plus Volume 10 (Remaco. RLL-209)
2. Koes Plus Volume 11 (Remaco. RLL-301)
3. Koes Plus Volume 12 (Remaco. RLL-302)
4. Koes Plus Qasidah Volume 1 (Remaco. RLL-341)
5. Natal bersama Koes Plus (LP) (Remaco. RLL-342)
6. Koes Plus The Best Of Koes
7. Koes Plus Pop Anak-Anak Volume 1 (Remaco. RLL-306)
8. Koes Plus Another Song For You (Remaco. RLL-348)
9. Koes Plus Pop Melayu Volume 1 (Remaco. RLL-314)
10. Koes Plus Pop Melayu Volume 2 (Remaco. RLL-347)
11. Koes Plus Pop Jawa Volume 1 (Remaco. RLL-248)
12. Koes Plus Pop Jawa Volume 2 (Remaco. RLL-311)
13. Koes Plus Pop Keroncong Volume 1 (Remaco. RLL-299)
14. Koes Plus Pop Keroncong Volume 2 (Remaco. RLL-300)
15. Koes Plus Volume 8 (Instrumental)
16. Koes Plus Volume 9 (Instrumental)
17. Koes Plus Volume 10 (Instrumental)
18. Koes Plus Volume 11 (Instrumental)
19. Koes Plus The Best Of Koes (Instrumental)
20. Koes Plus Pop Jawa Vol 1 (Instrumental)
21. Koes Plus Pop Jawa Vol 2 (Instrumental)
22. Koes Plus Pop Melayu Volume 1 (Instrumental)
23. Koes Plus Pop Keroncong Volume 1 (Intrumental)
1975
1. Koes Plus Volume 13 (Remaco. RLL-303)
2. Koes Plus Volume 14 (Remaco. RLL-631)
3. Koes Plus Selalu Dihatiku (Remaco. RLL-468)
4. Koes Plus Pop Anak-Anak Volume 2 (Remaco. RLL-448)
5. Koes Plus Pop Melayu Volume 3 (Remaco. RLL-390)
6. Koes Plus Pop Jawa Volume 3
7. Koes Plus Pop Melayu Volume 2 (Instrumental)
1976
1. Koes Plus In Concert (Remaco. RLL-635)
2. Koes Plus History Of Koes Brothers (Remaco. RLL-715)
3. Koes Plus In Hard Beat Volume 1 (Remaco. RLL-717)
4. Koes Plus In Hard Beat Volume 2 (Remaco. RLL-768)
5. Koes Plus In Folk Song Volume 1 (Remaco. RLL-)
6. Koes Plus Pop Melayu Volume 4 (Remaco. RLL-730)
7. Koes Plus Pop Keroncong Volume 3 (Remaco. RLL-388)
8. Koes Plus Pop Jawa Melayu (Remaco. RLL-633)
9. Koes Plus Volume 12 (Instrumental)
1977
1. Koes Plus Pop Jawa Volume 4
1978
1. Koes Plus 78 Bersama Lagi (Purnama. PLL-2061)
2. Koes Plus 78 Melati Biru (Purnama. PLL-2077)
3. Koes Plus 78 Pop Melayu Cubit-Cubitan (Purnama. PLL-3055)
1979
1. Koes Plus 79 Melepas Kerinduan (Purnama. PLL-323)
2. Koes Plus 79 Berjumpa Lagi (Purnama. PLL-3040)
3. Koes Plus 79 Aku Dan Kekasihku (Purnama. PLL-4022)
4. Koes Plus 79 Pop Melayu Angin Bertiup (Purnama. PLL-4009)
1980
1. Koes Plus 80 Jeritan Hati (Remaco. PLL-4044)
1981
1. Koes Plus 81 Sederhana Bersamamu (Purnama. PLL-5091)
2. Koes Plus 81 Asmara
3. Koes Plus Medley 13 Th Karya Koes Plus
4. Koes Plus 81 Pop Melayu Oke Boss
5. Koes Plus Medley Dangdut 13 Th Karya Koes Plus
1982
1. Koes Plus 82 Koperasi Nusantara
2. Koes Plus 81 Pop Keroncong
1983
1. Koes Plus 83 Da da da
2. Koes Plus Re-Arrange I & II
1984
1. Koes Plus 84 Angin Senja & Geladak Hitam
2. Koes Plus 84 Palapa
3. Memble
4. Koes Plus Album Nostalgia Platinum 1
5. Koes Plus Album Nostalgia Platinum 2
6. Koes Plus Album Nostalgia Platinum (Intrumental)
1985
1. Koes Plus 85 Ganja Kelabu
1987
1. Koes Plus 87 Cinta Di Balik Kota
2. Koes Plus 87 Lembah Derita
3. Milik Illahi
Referensi:
http://sejarahmusisi.blogspot.com/2011/01/sejarah-musisi-koes-plus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar