Biografi Ronaldo - Sang Fenomena
Ronaldo Luís Nazário de Lima atau Ronaldo lahir di Bento Ribeiro, Brasil, 22 September 1976, Julukannya adalah Il Fenômeno ("Sang Fenomena").
Seperti kebanyakan pemain sepak bola Brasil, Ronaldo lahir dalam
kemiskinan. Ia besar di Bento Ribeiro dan bermain sepak bola di jalanan
kumuh di sekitar rumahnya. Ia bahkan tidak mampu membeli sepatu sepak
bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo. Namun bakatnya
segera tercium oleh legenda Brasil, Jairzinho yang membawanya untuk
bergabung dengan Cruzeiro.
Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro
pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia
mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk
pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk
skuad timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia 1994 meskipun ia
akhirnya tidak mendapatkan kesempatan bermain.
Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven
menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer
sebesar $6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro ynag tak kuasa menahan
bintangnya untuk hengkang. Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda
tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol
terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol.
Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona
saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya
Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun
akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih
kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven
setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta
poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana
ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua
ajang kompetisi bersama Barça. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo,
Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang striker sehingga
Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan
untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai
mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.
Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang
membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi
pemain termahal dunia pada saat itu. Pada musim pertamnya di Inter Il
Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup yang mana ia
mencetak hat-trick pada final melawan Lazio. Pada tahun ini Ronaldo pun
kembali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya
secara berturut turut. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol
dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi
tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di Prancis. Namun
setelah cedera misterius di final melawan tuan rumah Prancis, penempilan
Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di
klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga.
Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi
runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998.
Setelah
2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun
tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan
dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuad Brasil
untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa
mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter
pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke
performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Seri A
yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid
sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid
yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik
dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak
59 gol dalam 99 penampilan.Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuad Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real
Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya
membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan
debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid.
Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan
meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat
bersama Barcelona. Selain itu ia juga meraih gelar Piala
Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Penampilan Ronaldo semakin
menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan
beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.
Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul
membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuad El Real. Pada bulan
Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan
dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26
Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuad I rossonerri dengan
nilai transfer €7.5 juta. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno
kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk
menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya
lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada
kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas trsnsfer.
Dalam
upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya
berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians
pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan
debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada
ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk
Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il
Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak
10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani
perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana
untuk pensiun sebagai pesepak bola, tapi fisik berkata lain, akhir Sang
Fenomena tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta
kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14
Pebruari 2011
Pada awal kariernya, Ronaldo adalah tipe penyerang
murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil
mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan.
Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi
gol, sementara kepalanya jarang di gunakan untuk mencetak gol walaupun
fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik
yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola
ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas
saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum
Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah
gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong di antara bek dan
melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang.
Hal ini lebih
dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap
bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier.
Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan
bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan
pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia
pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai tendangan
penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela
Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Ronaldo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar