Sejarah Berdiri Candi Borobudur
Kumpulan Sejarah - Candi borobudur merupakan
salah satu obyek wisata yang terkenal di Indonesia yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Nama Borobudur berasal dari gabungan
kata Boro dan Budur, Boro berasal dari kata Sangsekerta berarti “
Vihara” yang berarti komplek Candi dan Bihara atau juga asrama ( Menurut
Purwacaraka Dan Stuten Herm ) sedangkan Budur dalam bahasa Bali “
Bedudur” yang artinya di Atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau
bahasa ( Komplek Candi ) yang terletak di atas bukit
Waktu didirikannya Candi Borobudur
tidaklah dapat diketahui dengan pasti namun suatu perkiraan dapat di
peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief
kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis
dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal
abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa
Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
Candi Borobudur
dibangun sekitar tahun 800 sebelum masehi atau abad ke 9 . Borobudur
dibangun oleh pengikut Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Dinasti
Dinasti. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti dinasti. Pendiri
Candi Borobudur, Raja Samaratungga dari atau dinasti dinasti dinasti.
Kemungkinan candi ini dibangun sekitar 824 AD dan selesai sekitar 900
Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani putri Samaratungga.
Sementara arsitek yang membantu membangun candi ini untuk cerita
turun-temurun bernama Gunadharma.
Borobudur kata-kata sendiri
berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, yang memberikan nama
candi ini. Tidak ada bukti tertulis bahwa orang tua yang memberikan nama
ini Candi Borobudur. Hanya satu dokumen tertua yang menunjukkan adanya
candi ini Nagarakretagama buku yang ditulis oleh MPU tahun 1365 Prapanca
Buku tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat untuk
meditasi Buddhis.
Arti dari "biara di pegunungan" nama Borobudur
yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (bukit
atau tanah tinggi) di sansekerta. Oleh karena itu, sesuai dengan arti
nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat
ibadah Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi
digunakan. Jadi, karena letusan gunung berapi, menutupi sebagian besar
bangunan Borobudur tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga ditutupi
dengan berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad.
Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan dalam waktu Islam datang ke
Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814, ketika Inggris
menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar tentang
penemuan benda arkeologi besar di desa Bumisegoro Kabupaten Magelang.
Karena minat yang besar dalam sejarah Jawa, dan kemudian segera
memerintahkan Raffles HC Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk
menyelidiki lokasi penemuan itu berupa bukit yang dipenuhi semak
belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 orang jatuh pepohonan
dan menyingkirkan semak yang menutupi bangunan raksasa. Karena bangunan
sudah rapuh dan bisa runtuh, kemudian melaporkan kepada Kornelius
penemuan Raffles berisi beberapa gambar. Sejak penemuannya, adalah
Raffles bernama pria yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat
perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh kawasan candi telah digali.
Candi ini diadakan kembali di era kolonial Belanda.
Setelah
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1956 Pemerintah Indonesia meminta
bantuan dari UNESCO untuk memeriksa kerusakan Borobudur. Jadi, pada
tahun 1963. Dari keputusan Pemerintah Indonesia resmi untuk melaksanakan
pemugaran Candi Borobudur oleh UNESCO ini namun dipulihkan hanya
benar-benar mulai terjadi pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses renovasi
baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, ditunjuk Borobudur
sebagai Dunia atau World Heritage Site oleh UNESCO.
Referensi:
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-sejarah-tentang-candi-borobudur.html
http://duniabaca.com/sejarah-asal-usul-candi-borobudur.html
http://id.shvoong.com/travel/outdoors/2148856-sejarah-candi-borobudur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar